Tampilkan postingan dengan label Budaya Melayu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budaya Melayu. Tampilkan semua postingan

Senin, 07 Mei 2018

KESULTANAN KUBU

Sejarah singkat

Kesultanan Kubu adalahsebuah pemerintahan kerajaan islam yang daerah kekuasaanya sekarang termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Kubu  Raya Provinsi Kallimanntan Barat. Riwayat Kesultanan Kubu diawalli dengan kedatangan serombongan orang yang berasal dari sebuah tempat yanng bernama Ar-Ridha yang terletak dikota Trim Hadramaut, atau yang sekarang bernama Yaman Selatan. Rombongan yang datang ke wilayah Kalimantan Barat pada kira-kira tahun 1720 Mini berjumlah 45 orang. Perantauan orang-orang Islam yang datang dari Hadramaut itu bertujuan untuk menyiarkan agama Islam ke negeri-negeri seberang.

  Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.

KERAJAAN SANGGAU

Sejarah singkat

Sebelum berubah menjadi kabupaten, di wilayah Sanggau bersiri suatu kerajaan Melayu yang sudah adasejak abad ke-4 M. Penyebutan ''Sanggau'' sendiri berasal dari aman tanaman yang tumbuh di tepi sungai daerah tempat berdirinya kerajaan itu yaitu sungai Sekayam. Dalam buku Sejarah Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Baratkarya J.U Lontaan disebutkan bahwa Sungai Sekayam merupakan tempat merapatnya rombongan yang dipimpin Dara Nante, seorang permpuan ningrat dari Kerajaan Sukadana, Ketapang, saat mencari suaminya yang bernama Babai Cinga (J.U.Lontaan,1975:170). Namun ada juga yang meyakini bahwa nama ''Sanggau'' diambil dari nama Suku Dayak Sanggau, sebuah klan Suku Dayak yang menjadi suku asal Babai Cinga.

  Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.

KERAJAAN MATAN TANJUNGPURA

Sejarah singkat

Menurut sejarahnya, Kerajaan Matan yang sekarang berada di Ketapang Kalimantan Barat merupakan bagian dari jajaran Melayu yang terdapat di Pulau Kalimantan. Oleh karena di landa konflik internal yang berujung pada perebutan kekuasaan, Kerajaan Matan kemudian terbagi menjadi dua kerajaan turunan, yaitu Kerajaan Simpang Matan dan Kerajaan Kayong Matan. Di sisi lain, Kerajaan Sukadana, sebagai penerus pertama kerajaan Tanjungpura. Kerajaan Tanjungpura sendiri pada awalnya merupakan kerajaan yang didirikan olleh Brawijaya yang berasal dari kerajaan Majapahit di Jawa. Pada masa Brawijaya, kerajaan Tanjungpura sempat menjadi kerajaan besar pada zaman Hindu-Budha di bumi Borneo.

  Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.

KESULTANAN KADRIAH PONTIANAK

Sejarah


Menurut syarif Ibrahim Alqadrie, Kesultanan Kadriah Pontianak di Kalimantan Barat adalah kesultanan termuda di nusantara, bahkan di dunia, karena kesultanan ini didirikan relatif paling terakhir dibandingkan dengan kemunculan kesultanan-kesultanan lainnya (Syarif Ibrahim Alqadrie, 1979;12). Pada tanggal 23 Oktober 1771 Masehi, kesultanan yang lahir dari perpaduan kebudayaan Arab, Melayu,Bugis, dan Dayak ini resmi didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alqadrie (Ansar Rahman, et.al, 2000:xxxvii).

KESULTANAN SAMBAS

Sejarah Singkat

Kesultanan sambas adalah kesultanan yang terletak di wilayah pesisir utara kalimantan barat dengan pusat pemerintahan nya adalah Kota Sambas. Kesultanan sambas adalah penerus pemerintahan dari kerajaan kerajaan sebelumnya. Kerajaan ini paling tidak telah berdiri dan berkembang sebelumabad ke-14 M sebagaimana yang tercantum dalam Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca. Pada masa itu rajanya bergelar ''Nek'', salah satunya bernama Nek Riuh. Setelah masa Nek Riuh, pada sekitar abad ke-15 M muncul pemerintahan raja bernama Tan Unggal yang terkenal sangat kejam. karena kekejamannya ini raja Tan Unggal kemudian di kudeta oleh rakyat dan setelah itu selama puluhan tahun rakyat wilayang sungai sambas ini tidak mengkat raja lagi. Kemudian pada awal abad ke-16 M (1530) datang serombongan besar orang-orang dari pulau jawa (sekitar lebih dari 500 orang) yaitu dari kalangan bangsawan kerajaan Majapahit yang masih beragama Hindu, yaitu keturunan dari Raja Majapahit sebelumnya yang bernama Wikramawardhana.

pada masa Ratu Sepudak rombongan sultan tengah(sultan Serawak ke-1) binSultan Muhammad Hasan (sultan Brunei ke-9) datang dari kesultanan Sukadana ke wilayah sungai sambas dan kemudian menetap di wilayah sungai sambas. Anak laki-laki sulung yang bernama Sulaiman kemudian dinikahkan dengan anak bungsu Ratu Sepudak yang bernama Mas Ayu Bungsu sehingga nama Sulaiman berubah menjadi Raden Sulaiman. Raden Sulaiman inilah yang kemudian setelah keruntuhan Panembahan Sambas di kota lama mendirikan kerajaan baru yaitu Sulaiman menjadi Sultan Sambas pertama bergelar Sultan Muhammad Shafiuddin 1 yaitu pada tahun 1671.

  Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.

Rabu, 14 Maret 2018

KEBUDAYAAN SUKU MELAYU DI SAMBAS


Sistem Kepercayaan /Religi
Upacara yang bersifat tradisional sudah tidak ada lagi karena sebagian penduduk beragama islam dan hanya merayakan hari-hari besar agama islam saja, seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Ada perbedaan dalam sistem religi antara masyarakat suku Melayu Kalimantan Barat dengan masyarakat suku Jawa. Misalnya, di dalam keyakinan dan kepercayaan pada masyarakat suku Jawa, dimana keyakinan mereka sedikit banyak dipengaruhi oleh agama yang timbul dan dianut masyarakat Jawa tersebut. Sikap religius mereka sering ditampakkan dalam kegiatan berkunjung ke makam nenek moyang dengan menaburkan bunga yang disebut “Nyekar”. Mereka percaya bahwa nenek moyang adalah sebagai cikal bakal atau benih suatu kaum. Oleh karena itu, untuk menghormati para nenek moyang, mereka melakukan kegiatan nyekar kemakam nenek moyang. Selain itu mereka juga mempunyai aliran kepercayaan lain yang sangat dipatuhi dan tetap mereka laksanakan, dan aliran kepercayaan itu merupakan hasil saringan ajaran agama resmi seperti agama Islam, Hindu, Budha dan agama Nasrani
Sedangkan pada masyarakat suku Melayu di Kalimantan Barat pada khususnya kepercayaan mereka sepenuhnya berawal dari agama Islam dan aliran kepercayaan seperti itupun tidak kita jumpai pada suku Melayu ini karena mereka taat dalam menjalankan syariat agama Islam dan mereka berpegang teguh pada ajaran agama tersebut. Adapun kegiatan yang bersifat keagamaan yang masih mereka jalankan dengan sepenuh hati, misalnya Nazam, Berzanji, Tahar dan sebagainya.
Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan pada masyarakat Melayu di Kalimantan Barat pada umumnya menganut sistem bilinial atau bilateral yaitu mengambil garis keturunan dari ayah dan ibu. Anak mendapatkan perhatian dan perlakuan yang sama dari orang tua maupun sanak keluarga dari ayah dan ibu. Tetapi dalam pembagian warisan, anak laki-laki memperoleh bagian yang lebih banyak dari anak perempuan.
Dalam suku Melayu, yang merupakan kelompok kekerabatan terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Ketiga unsure inilah yang disebut keluarga inti. Adapun istilah yang digunakan oleh masyarakat Melayu adalah:
A. Mertua, yaitu panggilan untuk menyebut orang tua suami atau istri.
B. Besan, yaitu panggilan orang tua dari pihak laki-laki menyebut orang tua pihak istri anaknya atau dengan menantunya dengan sebutan besan dan demikian sebaliknya.
C. Ipar, yaitu panggilan untuk saudara kandung dari suami atau istri.
D. Biras, yaitu panggilan untuk suami atau istri dari ipar.
E. Ayah, yaitu panggilan anak-anak terhadap orang tua laki-laki.
F. Umak, yaitu panggilan anak-anak terhadap orang tua perempuan.
G. Nek Aki, yaitu panggilan terhadap orang tua laki-laki ayah atau ibu.
H. Nek Wan, yaitu pangglan terhadap orang tua perempuan ayah atau ibu.
I. Pak Tuak, yaitu panggilan untuk saudara laki-laki ayah atau ibu.
J. Mak Tuak, yaitu panggilan untuk saudara perempuan ayah atau ibu.
Panggilan terhadap Pak Tuak ini tergantung dari urutan kelahiran. Apabila Pak Tuak merupakan anak pertama maka dipanggil Pak Along (yang sulung), anak kedua dipanggil Pak Angah (yang tengah), dan yang terakhir dipanggil Pak Usu (yang bungsu) Sedangkan untuk yang perempuan dipanggil Mak Along, Mak Angah dan Mak Usu. Jika jumlah saudara lebih dari tiga orang disebut berdasarkan warna kulitnya.
Istilah tersebut dapat juga dilihat dari fisiknya. Apabila waktu lahir badannya kecil, maka dapat dipanggil Pak Acik. Apabila badannya panjang, maka dapat dipanggil Pak Anjang. Dan apabila badannya gemuk dipanggil Pak Amok.
Bila panggilan terhadap orang dewasa ada istilahnya, maka antara anak-anak juga ada istilah sendiri. Misalnya sebutan saudara sepupu untuk anak dari Pak Tuak dan Mak Tuak.
Ada beberapa adat istiadat Melayu yang masih berlaku hingga saat ini, diantaranya adat istiadat dalam upacara perkawinan, gunting rambut dan lain sebagainya. Yang merupakan puncak adat istiadat dalam upacara perkawinan.

     Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.
/fixguy.wordpress.com/kebudayaan-suku-melayu-di-sambas/

Senin, 12 Maret 2018

Pelaksanaan Adat Budaya Kehamilan

Pelaksanaan Adat Istiadat dan Hukum Adat Kehamilan
1. Adat Istiadat Kehamilan
§  Adat ketika isteri ngidam.
Setelah pemeriksaan bidan/dukun beranak bahwa yang bersangkutan positif hamil, maka wajib di beri bantaan, berupa mangga muda, dengan sambel berupa cabe digiling bersama garam, kecap dll. Selesai makan bantaan tadi, maka dibacakan do’a selamat minta perlindungan Allah bagi ibu dan anaknya yang dikandung.
§  Mandi Tujuh Bulan
Diadakannya upacara Betumbang Apam yaitu pembacaan surat Yasin dimana perempuan hamil berdiri dengan dikiri kanannya didirikan apam merah dan apam putih. Ada juga yang melaksanakan betumbang apam terlebih dahulu kemudian melaksanakan acara mandi 7 bulan yang prosesinya sama dengan mandi 3 malam.

     Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.
chandras.blogspot.co.id/2011/04/adat-istiada-melayu-kayung-kalimantan.html

Upacara Adat Tepong Tawar Melayu Pontianak


  • Tepung tawar adalah salah satu kebiasaan adat yang paling utama didalam masyarakat (puak) melayu, dipergunakan hampir didalam semua upacara baik perkawinan, khitanan, gunting rambut. upah-upah (orang yang selamat dari marabahaya atau perjalanan), maupun pindah rumah atau menempati rumah baru.
  • Upacara adat tepung tawar yang hendak diketengahkan ini ialah adat tepung tawar Gunting Rambut, menurut adat istiadat masyarakat budaya melayu khusus kota Pontianak. Yang dikatakan orang melayu itu indah. Mereka yang beragama islam, yang berbahasa sehari-harinya bahasa melayu dan yang melaksanakan adat istiadat budaya melayu.
  • Pada lazimnya pelaksanaan upacara GUNTING RAMBUT ini dilakukan apabila seorang anak (Putra atau putri) belum sampai berumur 40 hari. Bagi orang tua yang akan melaksanakan upacara gunting rambut selalu memilih bulan tahun hijriah seperti bulan rabiul awal (maulud) yang disebut masyarakat melayu bulan empat sename.
  • Gunting rambut merupakan acara tunggal yang tidak ada tahap-tahapnya. Upacara inii dapat diselenggarakan secara khusus. Namun dewasa ini upacara gunting rambut biasanya diikuti (ditumpangkan) pada upacara tradisional yang lain terutama pada acara pernikahan.
  • Adapun upacara gunting rambut ini diselenggarakan untuk mengikuti sunah nabi Muhammad SAW. Sunah merupakan perkataan atau perbuatan Baginda Rasul SAW. Siapa yang mengikuti sunah ini mendapat pahala dan yang meninggalkannya tidak mendapat dosa.
  • Upacara dimulai dengan pembacaan Al-Barzanji. Isi dari pada bacaan AI-Barzanji adalah Riwayat atau sejarah Baginda Nabi Muhammad SAW. Kalimat dalam kitab Al-Barzanji ini tersusun indah dan bersifat puitis.
  • System pembacaannya dibagi atas dua bagian yaitu Bagian As-Salam Yang dibacakan sambil duduk dan bagian Asyrakal yang dibaca sambil berdiri, dan diiringi dengan pukulan Tar (Rebana) atau tampa bunyi-bunyian.
  • Pada pembacaan AsyrakaI. semua hadirin berdiri dan ketika itu pula putra atau Putri yang akan digunting rambutnya digendong keluar oleh Ibu(bapaknya), diringi dua orang perempuan (laki-laki) membawa talam (baki) yang berisi perlengkapan (kahlatan) upacara.
  • Penguntingan rambut dimulai oleh tetua (tamu-tamu) yang dipandang paling terhormat kemudian diikuti oleh tamu-tamu lain di datangi (didekati) oleh pengendong anak itu berganti-ganti kesebelah kiri kanan dari yang mengunting pertama sampai diperoleh jumlah yang dikehendaki dengan hitungan ganjil. Kemudian daripada itu setiap yang mengunting mendapatkan setangkai pokok telur sebagai tanda ingat dari pemangku adat.
Adapun kahlatan (peralatan) dan perlengkapan Tepong Tawar Upacara Gunting Rambut terdiri dari:
  1. 1 (satu) buah Ceper/Talam yang berisikan
  2. Minyak Bau yakni sejenis wewangian yang diolah dari minyak kelapa dan rempah-rempah campurannya.
  3. Bereteh (Bertik) berupa padi yang digoreng tanpa minyak sehingga berwarna putih.
  4. Beras Kuning yaitu Beras diramas dengan kunyit hingga berwarna kuning.
  5. Tepong tawar adalah tepong yang terbuat dan beras yang digiling halus dan dicampur sedikit kunyit (sebagai pewarna) serta thaduk hingga berwama kuning, kemudian ditempatkan di dalam bokor. Disebut tawar, karena sebagai penepok atau penepasnya yang terdini dan daun-daunan sebanyak T-iga, lima atau Tujuh jenis daun yang disebut PENAWAR (TAWAR). Lazimnya daun-daunan yang digunakan terdini dan lima jenis daun karena mudah didapat dan rnakna atau tamsilnya ialah:
  • Daun SENTAWAR ditamsilkan sebagai penawar segala yang berbisa atau yang beracun (Pengobat bias racun sembilu)
  • Daun SEDINGIN bermakna sebagai penyejuk hati (agar penyakit segera berlalu/sembuh).
  • Daun GANDARUSA penolak segala penyakit dari luar buatan orang atau pengusir setan tembalang.
  • Daun ATI-ATI bermakna atau melambangkan bersikap hati-hati, cermat dan teliti dalam segala hal.
  • Daun AKAR RIBU-RIBU, akarnya liut kuat tertambat, tumbuhnya menjalar (merambat) ditamsilkan apabila putra atau putri menginjak dewasa akan bersikap tawakal menghadapi cobaan dengan tekad yang 
  •      Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
    Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.
  • kuat.http://mabmonline.org/upacara-adat-tepong-tawar-melayu-pontianak/

Prosesi Pernikahan Adat Melayu


Pernikahan adat yang masih dilestarikan hingga kini oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia, merupakan aset terbesar bangsa yang harus selalu dijaga. Perbedaan adat-istiadat dalam pernikahan merupakan ciri khas yang mewarnai bangsa kita.

Mengenal lebih jauh pernikahan adat suku Melayu Ketapang di Kalimantan Barat, Anda akan semakin terpesona oleh keragaman budaya bangsa sendiri. Seperti apa prosesi pernikahan mereka? Yuk, segera kita simak.

1. Meresik-resik

Dalam prosesi ini seorang telangke atau mak comblang, akan diutus ke rumah calon mempelai wanita untuk membujuk rayu keluarga sang gadis agar mau menerima pinangan dari calon mempelai pria.

2. Membuka mulut

Nah, setelah sekiranya telangke berhasil, barulah keluarga pihak laki-laki datang ke rumah sang gadis untuk meminang dengan membawa tempat sirih yang berisi sirih, pinang gambir serta tembakau. Biasanya, keluarga perempuan akan meminta tempo untuk berpikir. Lalu, jika tempat sirih dikembalikan dalam keadaan kosong berarti pinangan diterima, namun apabila tempat sirih dikembalikan utuh seperti semula berarti ditolak.

3. Ngantar Tande

Kemudian dilakukan Nganter Tande sebagai simbol pertunangan yang mengikat si gadis untuk menjadi pendamping hidup kelak. Seserahan yang dibawa diantaranya pakaian lengkap, handuk, sandal dan sepatu, alat make up, paying dan perhiasan.

4. Ngantar Barang

Hampir mirip dengan prosesi Ngantar Tande, namun pada prosesi ini diberikan perlengkapan untuk persiapan pernikahan antara lain:

a) Tempat sirih

b) Seperangkat tempat tidur pengantin

c) Selimut

d) Pakaian perempuan lengkap

e) Sandal dan sepatu perempuan

f) Handuk

g) Paying

h) Alat-alat make up

i) Perhiasan wanita

j) Bunga rampai

k) Sejumlah uang

Barang-barang ini umumnya akan dihias dalam sebuah kotak yang indah. Seperti seserahan yang kini mulai banyak menghiasi hantaran pernikahan.

5. Akad Nikah

Akad nikah pada pernikahan adat Melayu Ketapang umumnya disebut Nikah Gantung karena meski sudah sah sebagai suami istri mereka boleh diperbolehkan tidur bersama. Pasalnya, akad nikah ini dilaksanakan jauh sebelum pesta resepsi pernikahan.

6. Malam pacar

Pada malam pacar kedua mempelai akan disandingkan. Dalam prosesi ini telah dipersiapkan pelaminan sederhana, pacar yang sudah ditumbuk serta kembang setaman.

Kedua pengantin akan diberi pacar di atas telapak tangan oleh 7 orang lelaki. Lalu, 7 orang perempuan bergantian akan mengku agar keduanya terhindar dari penyakit pada kukunya.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZqTGEcm5CDGBo2Jp6JSD5fJRbiq7g65SfZwfU8D_zEVdw0_YST4qmZUBotBcuqrurTaKOb8JTO9LFPTRlRXORufPzXdGvsuGZc_8eJufuk-1xxWCUI7oSMcw2w3qmrJu3vNS6yfiV7Rw/s1600/CLaiRySaNyZeRs183.jpg


Setelah prosesi malam pacar, dan ketujuh orang akan memasukkan uang ke dalam tempat yang sudah disediakan, barulah para tamu yang hadir boleh menikmati jamuan makan dan rombongan pengantin pria diperbolehkan pulang sambil membawa jadah (makanan dari beras) sebagai balasan hantaran.

     Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id

Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.

    http://kekunaan.blogspot.co.id/2012/12/pengantin-melayu-pontianak.html

Tradisi Saprahan (Makan Dalam Kebersamaa


Kata Saprahan sudah asing terdengar di telinga masyarakat Kalbar, padahal kata ini adalah sebuah jamuan makan yang melibatkan banyak orang yang duduk di dalam satu barisan, saling berhadapan dalam duduk satu kebersamaan. Masa kini tradisi tersebut telah berganti menjadi sebuah trend baru prasmanan, dimana sulit untuk mempertemukan sekelompok orang atau masyarakat dalam satu majelis, saling berbagi rasa tanpa syak swangka, saling berhadapan sembari menikmati hidangan makanan di hadapannya.
Tradisi yang dibuat penuh dengan syarat nilai-nilai di dalam kehidupan masyarakat kini telah bergeser dari acara yang sebenarnya, jika kita lihat pada masa kini yang duduk di dalam satu majelis sudah tidak bisa membedakan dan tidak mengetahui posisi masing-masing menurut struktur social didalam masyarakat hal ini akan semakin sumbang jika yang saling berhadapan adalah bukan dari ahlul bait akan tetapi juga bukan muhrimnya sehingga eksestensi nilai di dalam kebersamaan akan menjadi suasana yang berbeda. Bagi pria dan wanita tentunya ada perbedaan di dalam majelis dan bagi bukan muhrim dapat dilakukan secara bergantian, terkecuali dalam jamuan keluarga, akan tetapi di dalam masyarakat yang datang dari berbagai lapisan harus dipahami, ya tau dirilah! Kita harus berada dimana?. Pemisahan ini bahwa di dalam tradisi Islam dilarang keras untuk duduk bersama yang bukan muhrim.

 Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.
https://prasetyorp.wordpress.com/2013/05/06/kebudayaan-masyarakat-melayu-di-pontianak-prasetyo-ryan-priambodo1ia0255412694fakultas-teknologi/

Kamis, 08 Maret 2018

Suku Melayu Kalimantan Barat



Istilah Melayu atau Malayu berasal dari Kerajaan Malayu, sebuah kerajaan Hindu-Budha pada abad ke-7 di hulu sungai Batanghari, Jambi di pulau Sumatera. Bahasa Melayu Purbasendiri diduga berasal dari pulau Kalimantan, jadi diduga pemakai bahasa Melayu ini bukan penduduk asli Sumatera tetapi dari pulau Kalimantan. Suku Dayak yang diduga memiliki hubungan dengan suku Melayu kuno di Sumatera misalnyaDayak Salako, Dayak Kanayatn (Kendayan), dan Dayak Ibanyang semuanya berlogat "a" seperti bahasa Melayu Baku.
 
Suku Melayu modernmerupakan keturunan orang Melayu kuno dariKerajaan Malayu. Suku Melayu mendiami beberapa propinsi di Sumatera dan Kalimantan Barat. Suku Melayu juga terdapat di Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand dan Afrika Selatan. Melayu Cape Town di Afrika Selatan merupakan keturunan suku Melayu dan sejumlah suku lainnya yang berasal dari Nusantara seperti Makassar, Banten dan Ternate.  

Kalimantan merupakan tanah asal bahasa Melayu Purba, yang disebut Orang Melayudalam arti sempit hanya mengacu kepada orang Melayu Pontianak (muncul tahun 1771) yang bertutur mirip bahasa Melayu Riau. Tetapi dalam arti luas, rumpun Melayu mencakup beberapa suku beragama Islam seperti Senganan/Haloq (Dayak masuk Islam), suku Sambas, suku Kedayan (suku Brunei), suku Banjar, suku Kutai dan suku Berau.

Suku Melayu di Kalimantan Barat memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat erat dengan suku Melayu di Malaysia dan Brunai Darussalam. Tidak mengherankan jika pada musim hari Raya Idul Fitri banyak warga Malaysia dan Brunai Darussalam yang berkunjung ke Kalimantan Barat. Tujuan utama mereka adalah untuk mempererat hubungan silaturahmi dan mengunjungi makam nenek atau datok mereka. 
Melayu Pontianak, Melayu Singkawang, Melayu Mempawah, Melayu Sambas, Melayu Bengkayang, Melayu Sanggau, Melayu Sekadau, Melayu Sintang, Melayu Kapuas Hulu, Melayu Kubu, Melayu Sukadana danMelayu Ketapang merupakan suku Melayu yang ada di Kalimantan Barat.